Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pep tak mendapatkan Busquets 2.0 saat pindah ke Bayern Muenchen. Di Jerman, musim pertamanya dilalui tanpa peran andalannya tersebut di lini tengah.
Pep harus memboyong Xabi Alonso dari Real Madrid pada musim keduanya. Itu pun Xabi harus bermain didampingi gelandang lain di pos holding midfielder karena usianya tak lagi muda dan tak begitu baik dalam bertahan.
Hijrah ke Inggris, Pep memiliki Fernandinho di posisi dan peran tersebut. Masalahnya, pria asal Brasil tersebut tak benar-benar sempurna di mata Pep.
Fernandinho sebenarnya adalah gelandang box-to-box yang kemudian disulap Pep menjadi gelandang bertahan dengan peran deep-lying playmaker.
Musim lalu Pep sempat mencari alternatif, Jorginho yang jadi pilihan kemudian lebih memilih untuk bergabung dengan Maurizio Sarri di Chelsea.
Penantian Pep soal gelandang idaman akhirnya berhenti saat ia berhasil merekrut Rodri dari Atletico Madrid. Selain kemampuan, Rodri juga punya penampilan yang ideal menurut Pep.
"Rodri tak memiliki tato atau anting," ujar Pep. "Rambutnya, dia terlihat seperti seorang holding midfielder!"
Melihat rambut Rodri, kita tahu Pep tak jauh-jauh dari membayangkan dirinya dua dekade lalu. "Holding midfielder harusnya memang seperti itu," ujarnya.
Dibantu oleh cederanya Fernandinho, Rodri mampu langsung tampil di awal musim ini. Statistik tak bisa menjelaskan betapa pentingnya peran deep-lying playmaker dari sebuah tim dan bagaimana Rodri tampil apik dalam dua laga resmi yang dijalani.
Rodri pernah dilepas oleh Atletico Madrid saat berusia 17 tahun karena posturnya yang pendek. Akan tetapi ternyata ia adalah late-bloomer dan langsung tumbuh menjulang hingga 191cm saat ini.