Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bagus bagi Tottenham jika Mourinho Benar-Benar Belajar dari Masa Lalu

By Mukhamad Najmul Ula - Sabtu, 4 Januari 2020 | 11:45 WIB
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho (kanan). (TWITTER.COM/SPURSOFFICIAL)

Sejak tiba pada akhir jeda internasional November lalu, ia praktis berhadapan dengan jadwal padat Spurs di Liga Champions dan Liga Inggris.

Terhitung laga melawan Southampton di tahun baru 2020, ia hanya sempat menjalani satu minggu sesi latihan penuh sebanyak satu kali, yakni seminggu menjelang boxing day.

Baca Juga: Sadar Diri, Jose Mourinho Tak Berharap Tottenham Hotspur Gila-gilaan di Bursa Transfer

Mourinho juga bukan diingat sebagai pelatih yang senang mengembangkan pemain muda.

Namun kita bisa menangkap sinyal positif saat beberapa hari sebelum laga terakhir fase grup Liga Champions kontra Bayern Munich, ia menyebut akan memainkan sejumlah pemain muda.

Di dalam skuat, terdapat nama hijau seperti Kyle Walker-Peters, Juan Foyth, Ryan Sessegnon, Troy Parrot, hingga Oliver Skipp.

Di laga tak menentukan tersebut, hanya Parrot (17 tahun) yang tak mendapat menit tampil.

Sentuhan personal, yang sebelum ini menjadi momok bagi para pemain Mourinho di klub-klub sebelumna, terdengar lebih mulus di Tottenham.

Ia mengembalikan performa Dele Alli dengan sebuah perbincangan, "Saya bertanya padanya apakah dia adalah Dele yang asli atau saudara Dele. Dia bilang dia adalah Dele yang asli. ‘Ok,’ jawab saya. ‘Bermainlah seperti Dele yang asli’.”

Pembicaraan empat mata juga dilakukan dengan Christian Eriksen, yang kontraknya akan habis di akhir musim. Ia berujar “tak akan mengkhianati kepercayaan” Eriksen dengan tidak berucap apa pun ke media soal masa depan sang playmaker.