Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lucas Moura, yang di era Pochettino dianggap sebagai pemain pengganti utama, kini merangsek ke starting XI.
Mourinho bercerita, ia sudah bertemu dengan keluarga Moura saat pemain asal Brasil tersebut bermain untuk Sao Paulo dan Mou masih melatih Madrid, tetapi sang winger keburu dicaplok Paris Saint-Germain.
Letnan kepercayaan Mourinho di lini tengah lainnya dalah Eric Dier. Hubungannya dengan gelandang bertahan Inggris tersebut terbilang unik lantaran komunikasi di antara keduanya dilakukan dengan bahasa Portugis, mengingat Dier lama menimba ilmu di Sporting Lisbon.
Pada laga kontra Olympiacos, saat Dier diganti pada menit 29 karena Spurs tertinggal, Mourinho meminta maaf pada Dier seraya memujinya sebagai “pemain cerdas yang punya pemahaman bagus tentang kepentingan tim”.
Baca Juga: Tottenham Tidak Bisa Finis di Empat Besar Tanpa Christian Eriksen
Namun perlu diingat, relasi hangat dengan para pemain di atas adalah satu hal, sedangkan berhubungan dengan Daniel Levy adalah hal lain.
Mourinho dan Levy punya kemiripan, yaitu sama-sama pragmatis. Levy di meja negosiasi, Mourinho di dalam lapangan.
Dua sifat ini bisa bertubrukan jika, Levy tak bersifat akomodatif—dalam konteks aktivitas transfer- pada Mourinho, yang mana telah dilakukan Levy pada semua pelatih Spurs terdahulu.
Saat ini mungkin Mourinho masih menjaga diri, tetapi suatu saat, akan terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan jika ia terus mendengar jawaban “tidak” dari Levy.
Selama mood Mourinho masih menggembirakan, Tottenham tak akan mendapati—meminjam bahasa Mahfud Ikhwan- mereka sedang mengadakan perjanjian dengan iblis.
Mukhammad Najmul Ula
Najmul.ula@gmail.com | @najmul_ula