Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Spesial Hari Kartini, Kisah Sosok Perintis Sepak Bola Wanita Indonesia

By Alif Mardiansyah - Selasa, 21 April 2020 | 07:55 WIB
Foto Wiwi H Kusdarti, sang pionir sepak bola wanita di Indonesia (Kompas.com/Dendi Ramdhani)

Baca Juga: Marco Motta Bocorkan Perbedaan Sepak Bola Spanyol, Italia, dan Indonesia

Mace bersama rekannya, Nyonya Laila dan Ibu Smith, wanita Bandung berdarah Belanda,berhasil mengajak para srikandi Bandung untuk bergabung dengan Putri Priangan.

Debut perdana Putri Priangan yaitu kala berhasil mengalahkan Sekolah Tinggi Olahraga (SMOA) dengan skor 2-1, di Stadion Siliwangi, 18 Maret 1969.

Menuai kecaman hingga terkenal di negara tetangga

Munculnya sepak bola wanita di Indonesia sempat mendapatkan kecaman di beberapa surat kabar.

Salah satu media nasional bahkan menuliskan judul 'Sepak Bola Wanita Runtuhkan Akhlak'.

Wiwi tak terlalu memusingkan anggapan buruk itu dan tetap pada pendiriannya memajukan sepak bola wanita.

"Saya lempeng saja, ini bagian risiko yang harus saya lewati," ujar Mace.

Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, Kehadiran Red Bull Depok Bikin Geger Media Luar

Meski diterpa banyak tudingan buruk, ia mengatakan sepak bola wanita malah makin berkembang ke berbagai daerah Indonesia seperti Tegal, Solo, Malang, dan Ambon.