Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menuhankan Sepakbola Tidak Akan Menyelamatkan Manusia

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 12 Juli 2021 | 07:15 WIB
Suporter Persija Jakarta, The Jak Mania. (MUHAMMAD ALIF AZIZ/BOLASPORT.COM)

Apalagi sepakbola di luar negeri, Euro 2020, Copa America 2021, dan liga-liga lainnya bisa berjalan dengan baik, di tengah pandemi Covid-19.

Pemain-pemain yang terkena Covid-19 pun bisa sembuh dan kini sudah bermain 'dengan normal' kembali.

Pertanyaannya, benarkah sepakbola Indonesia bisa berjalan seiring pandemi Covid-19?

Bagaimanakah seharusnya kita harus bersikap terkait penundaan liga di tengah lonjakan Covid-19?

Baca Juga: Pemain Asing Persija Yann Motta Bicara Makanan Favorit di Indonesia

Arti Kematian dan Kematian yang Berarti

Perasaan kecewa sudah barang tentu menjadi hal yang wajar dirasakan, terutama jika harapan yang sudah dipupuk sekian lama tak bisa terwujud.

Saya, yang cuma jadi penonton, juga merasa kecewa ketika sepakbola Indonesia tak bisa kunjung dimulai.

Saya tak membayangkan sebesar apa rasa kecewa yang dirasakan oleh para pemain, pelatih, manajemen tim yang berulang kali di-PHP oleh penundaan liga.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Harian Kompas (@hariankompas)

Satu setengah tahun berlatih tanpa kejelasan pasti memberikan beban mental tersendiri bagi para pelaku sepakbola Tanah Air.

Baca Juga: Eks Pemain FC Porto Beri Kode Gabung ke Arema FC

Belum lagi mempertimbangkan beban ekonomi yang harus ditanggung para pemilik klub, serta risiko pemotongan gaji yang dialami oleh pemain dan tim pelatih.

Namun, tanpa bermaksud meremehkan itu semua, saya menilai penundaan liga saat ini adalah hal yang wajib dilakukan.

Perkembangan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah masuk dalam taraf memprihatinkan.

Secara statistik, kasus Covid-19 di Indonesia meroket hanya dalam dua pekan saja.

Baca Juga: Akhirnya Juara Bareng Argentina, Lionel Messi Berterima Kasih pada Sosok Ini