Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bahkan rekor-rekor harian yang selama enam bulan terakhir tidak terjadi, langsung dipatahkan hanya dalam kurun waktu beberapa hari.
Misalnya pada Sabtu (10/7/2021), tercipta rekor jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 373.440 kasus, seperti dikutip dari Kompas.com.
Padahal sebelumnya, kasus aktif Covid-19 bisa ditekan ke angka 100-an ribu.
Sebelumnya, pada Rabu (7/7/2021), Indonesia juga mencatatkan rekor penambahan kasus harian tertinggi dengan angka 34.379 kasus, serta kasus kematian harian tertinggi mencapai 1.040 kasus.
Bila kita menganggap data-data itu hanya sebagai statistik belaka, tentu kita bisa berkata, "Ah, tingkat kematian karena Covid-19 masih kecil, coba lihat berapa yang sembuh."
Memang, secara persentase angka kematian akibat Covid-19 jauh lebih kecil ketimbang pasien yang sembuh.
Per 9 Juli kemarin, terdapat 2.023.548 pasien yang sembuh berbanding 64.631 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Akan tetapi, satu yang perlu diingat, kematian-kematian itu tidak boleh dilihat sebagai angka-angka belaka.
Baca Juga: EURO 2020 - Gianluigi Donnarumma, dari Musuh Milanisti Jadi Pahlawan Negara
Mereka adalah ayah, ibu, suami, istri, anak, saudara, kakek, nenek, sepupu, sahabat, orang yang berarti bagi masing-masing dari kita.
Saya menyaksikan sendiri bagaimana banjir duka karena Covid-19 melanda orang-orang di dekat saya.
Seorang teman kehilangan kakak kandungnya hanya dalam kurun waktu tiga hari, ayah teman yang lain harus menunggu belasan jam setelah kematiannya hanya untuk bisa dimakamkan.
Duka ini nyata dan sedikit empati dari sepakbola akan jadi sesuatu yang sangat berarti di masa-masa seperti ini.
Baca Juga: 'Curi' Strategi Shin Tae-yong, Malaysia Kirim Timnas Muda ke Kualifikasi Piala Asia U-23 2022