Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jadi perjanjian awalnya itu saya, coach Kurniawan Dwi Yulianto, dan Sabah FC telah sepakat. Sebelumnya Sabah FC menyerahkan kontrak tambahan dan kami baca semuanya. Setelah berkomunikasi dengan coach Kurniawan, saya ingin menambahkan kata-kata di kontrak tersebut bahwa apabila ada tim Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, Sabah FC mau melepas saya secara gratis.
Pihak Sabah FC sendiri yang setuju dengan kesepakatan itu. Ada buktinya di saya, coach Kurniawan, dan manajer Sabah FC. Pihak Sabah FC sendiri yang bilang akan melepas saya secara gratis. Tapi sekarang ternyata terbalik dan Sabah FC meminta uang transfer ya mungkin karena itu sikap profesional.
Maksud saya di sini itu begini, di saat ada pemain yang dijanjikan sesuai kesepakatan dan ternyata tercapai sesuai keinginan pemain eh tapi tidak diizinkan ya sama saja. Malah perjanjian kemarin itu seakan-akan salah dalam kontrak.
Terus bagaimana, kamu akan tetap profesional bersama Sabah FC?
Saya pemain yang selalu menghargai kontrak. Saya akan tetap bekerja secara profesional sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Sabah FC. Saya harus lebih bekerja keras dan menyelesaikan target yang diminta oleh Sabah FC.
Saya tidak tahu apakah tahun depan di usia saya yang sudah 24 tahun bisa dapat tawaran dari Eropa atau tidak. Tapi saya selalu berdoa agar diberikan panjang umur dan mendapatkan rezeki itu lagi.
Saya mungkin agak drop tapi saya berusaha untuk kuatkan diri dan berharap kesempatan pasti datang lagi. Pesan saya seharusnya jangan ada janji dalam kontrak, bahkan mereka mengiyakan. Tapi saya ikhlas dan akan menjalani apa yang harus saya jalankan.
Kalau Sabah FC tiba-tiba izinkan kamu ke klub Eropa bagaimana?
Ya kalau Sabah FC mengikhlaskan saya ke Eropa tentu saya sangat bersyukur. Tapi kalau Sabah FC tidak melepas saya, saya akan tetap bekerja keras, profesional, dan bekerja seperti biasa.
Padahal dalam perjanjian kemarin, saya kan meminta kalimat tambahan dalam kontrak dan rupanya tidak ditulis, ya kalau seperti ini siapa yang mau disalahkan. Saya ikuti alurnya saja.