Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perasaan Saddil Ramdani Hancur Usai Sabah FC Tolak Tawaran FK Novi Pazar: Cita-cita ke Eropa Kandas, Sulit Dapat Lagi

By Bagas Reza Murti - Kamis, 13 Januari 2022 | 10:00 WIB
Pemain Indonesia, Saddil Ramdani turut menyumbang 1 gol saat Sabah FC mengalahkan Kuching City, Minggu (28/3/2021). (FACEBOOK SABAH FOOTBALL CLUB)

BOLASPORT.COM - Winger asal Indonesia, Saddil Ramdani mengaku sangat kecewa usai Sabah FC menolak tawaran klub Serbia, FK Novi Pazar untuk dirinya.

Sebelumnya, diberitakan BolaSport.com bila Saddil Ramdani mendapat tawaran dari klub Serbia, FK Novi Pazar.

Pelatih FK Novi Pazar, Dragan Radojicic mengaku tertarik dengan winger berusia 23 tahun tersebut.

Bahkan ia tak segan menjanjikan Saddil Ramdani satu tempat di starting XI FK Novi Pazar.

"Ya benar saya sudah memantau Saddil Ramdani selama enam bulan terakhir saat bermain di Sabah FC," ucap Dragan Radojicic dalam rekaman suara yang diterima BolaSport.com.

Baca Juga: Kepastian Todd Ferre Gabung ke Klub Eropa Menunggu Jawaban PSSI dan AFC

Klub Saddil, Sabah FC kemudian memberikan respons lewat rilis di akun instagramnya pada Selasa (11/1/2022).

Secara terang-terangan, Sabah FC menolak tawaran dari FK Novi Pazar tersebut.

Hal ini karena FK Novi Pazar meminta Saddil secara gratis, sedangkan Saddil masih memiliki kontrak dengan Sabah FC.

Artinya, klub manapun yang meminati Saddil mesti membayar biaya transfer.

"Sabah FC menerima permohonan dari satu klub Serbia lewat seorang agen untuk melepas Saddil namun permintaan itu ditolak karena klub mau dia secara gratis tanpa biaya transfer," kata pengurus Sabah FC, Marzuki Nasir.

"Kita tidak boleh menerima tawaran tersebut karena kehabisan waktu untuk mencari pemain pengganti kuota ASEAN yang memang tidak mudah."

"Jika kontrak masih ada, proses perpindahan tidak boleh dilakukan secara gratis karena perlu ada biaya transfer dalam industri sepak bola profesional," imbuhnya.

Baca Juga: Internal Manchester United Terbelah soal Pilihan Pelatih Permanen

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Official Sabah FC (@officialsabahfc)

Saddil Ramdani sendiri secara ekslusif mengaku kepada BolaSport.com, sangat kecewa perpindahan tersebut tidak terjadi.

Secara singkat, Saddil Ramdani mengatakan bahwa ada perjanjian dalam kontrak yang dimana Sabah FC harus melepasnya secara gratis apabila ia mendapatkan tawaran dari klub Eropa, Jepang, atau Korea Selatan.

Perjanjian itu disepakati sebelum Saddil Ramdani menekan tambahan durasi kontrak satu tahun lagi bersama Sabah FC.

Perlu diketahui, kontrak Saddil Ramdani bersama Sabah FC sebenarnya berakhir pada Desember 2021.

Namun pada Juni 2021, Sabah FC memperpanjang kontrak Saddil Ramdani dan pada waktu itu tidak ada kesepakatan soal perjanjian untuk melepas ke klub Eropa, Jepang atau Korsel.

Saddil menambahkan bila adanya perjanjian ke Eropa, Jepang dan Korsel di kontrak Sabah FC tak lepas dari peran pelatihnya waktu itu, Kurniawan Dwi Yulianto.

Berikut wawancara ekslusif lebih lengkap antara BolaSport.com dengan Saddil Ramdani

Baca Juga: Internal Manchester United Terbelah soal Pilihan Pelatih Permanen

TWITTER.COM/MFL_MY
Saddil Ramdani saat melawan Kedah DA dalam laga pekan ke-13 Liga Super Malaysia di Stadion Likas, Sabtu (8/5/2021).

Sabah FC sudah memutuskan untuk tidak melepas Saddil Ramdani ke FK Novi Pazar, bagaimana tanggapan kamu?

Mungkin salah satu cita-cita saya bisa bermain di klub Eropa dan bisa dibilang musim ini gagal terwujud. Tadinya saya berharap bisa mendapatkan dukungan tapi ternyata tidak dan ada pandangan lain. Di sisi lain, uang memang dibutuhkan tapi saya sebagai pemain tidak melihat itu.

Saya mempunyai cita-cita bisa bermain ke Eropa, berapapun nilainya saya akan ambil. Saya tanda tangan kontrak satu tahun bersama Sabah FC yang saat itu dilatih coach Kurniawan Dwi Yulianto. Seiring berjalannya waktu tepatnya enam bulan kemudian, Sabah FC melakukan perpanjangan kontrak kepada saya.

Ketika mendapatkan tawaran itu, jujur saya ingin bertahan tapi saya sempat berpikir dan bertanya ke coach Kurniawan. Saya mau tahu bagaimana kejelasan kontrak saya di tahun 2022 karena saya ingin sekali bermain ke Eropa. Apalagi usia saya tahun ini 23 tahun dan mungkin agak susah lagi mendapatkan kesempatan di tahun depan yang usia saya sudah 24 tahun.

Saya tidak mau egois tapi kan saya sebagai pemain seharusnya bisa didukung untuk bermain di kompetisi lebih besar ke Eropa. Saya cuma mau bisa mengembangkan diri ke Eropa.

Lantas apa ada perjanjian antara Saddil Ramdani dengan Sabah FC?

Jadi perjanjian awalnya itu saya, coach Kurniawan Dwi Yulianto, dan Sabah FC telah sepakat. Sebelumnya Sabah FC menyerahkan kontrak tambahan dan kami baca semuanya. Setelah berkomunikasi dengan coach Kurniawan, saya ingin menambahkan kata-kata di kontrak tersebut bahwa apabila ada tim Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, Sabah FC mau melepas saya secara gratis.

Pihak Sabah FC sendiri yang setuju dengan kesepakatan itu. Ada buktinya di saya, coach Kurniawan, dan manajer Sabah FC. Pihak Sabah FC sendiri yang bilang akan melepas saya secara gratis. Tapi sekarang ternyata terbalik dan Sabah FC meminta uang transfer ya mungkin karena itu sikap profesional.

Maksud saya di sini itu begini, di saat ada pemain yang dijanjikan sesuai kesepakatan dan ternyata tercapai sesuai keinginan pemain eh tapi tidak diizinkan ya sama saja. Malah perjanjian kemarin itu seakan-akan salah dalam kontrak.

Terus bagaimana, kamu akan tetap profesional bersama Sabah FC?

Saya pemain yang selalu menghargai kontrak. Saya akan tetap bekerja secara profesional sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Sabah FC. Saya harus lebih bekerja keras dan menyelesaikan target yang diminta oleh Sabah FC.

Saya tidak tahu apakah tahun depan di usia saya yang sudah 24 tahun bisa dapat tawaran dari Eropa atau tidak. Tapi saya selalu berdoa agar diberikan panjang umur dan mendapatkan rezeki itu lagi.

Saya mungkin agak drop tapi saya berusaha untuk kuatkan diri dan berharap kesempatan pasti datang lagi. Pesan saya seharusnya jangan ada janji dalam kontrak, bahkan mereka mengiyakan. Tapi saya ikhlas dan akan menjalani apa yang harus saya jalankan.

Kalau Sabah FC tiba-tiba izinkan kamu ke klub Eropa bagaimana?

Ya kalau Sabah FC mengikhlaskan saya ke Eropa tentu saya sangat bersyukur. Tapi kalau Sabah FC tidak melepas saya, saya akan tetap bekerja keras, profesional, dan bekerja seperti biasa.

Padahal dalam perjanjian kemarin, saya kan meminta kalimat tambahan dalam kontrak dan rupanya tidak ditulis, ya kalau seperti ini siapa yang mau disalahkan. Saya ikuti alurnya saja.

Saya fokus dalam kontrak saya saja. Terima kasih masyarakat Indonesia sudah peduli dengan saya dan semoga ada harapan dan rezeki di depan.

Kontrak kamu sampai kapan bersama Sabah FC?

Sampai Desember 2022.

Agen kamu yang bernama Alex itu akan bantu kamu ke klub Eropa tahun depan?

Saya tidak tahu, pasti akan berubah lagi ya. Sekarang ini saya sudah tidak mau percaya janji lagi. Pada dasarnya ribet. Saya tahun depan sudah 24 tahun dan saya juga akan memikirkan keluarga saya.

Mungkin harapan dan kesempatan ke sana masih ada tapi ya sudahlah saya tidak mau memikirkan dahulu.

Kamu kecewa batal ke Eropa?

Mungkin setiap manusia pasti ada rasa kecewa tapi mau sampai kapan kita kecewa dengan hal-hal seperti itu. Mungkin di usia saya ke depan, saya bisa jauh lebih baik lagi dan masih ada kesempatan buat bermain ke Eropa.

Kamu mau kalau gaji kecil di Eropa?

Saya didatangkan ke Sabah FC tidak menanyakan gaji berapa, saya ikut saja. Saya paling hanya bertanya apakah saya akan mendapatkan jam terbang di sini, kalau iya tentu saja itu sangat bagus.

Saya lebih baik mendapatkan menit bermain karena saya membawa nama-nama orang terdekat saya dan Indonesia. Untuk saat ini saya ingin menampilkan yang terbaik, untuk soal gaji saya tidak kejar itu.

Setelah coach Kurniawan tidak melatih di Sabah FC, bagaimana tanggapan kamu?

Saya bekerja dengan siapapun pelatihnya. Saya tetap profesional dengan apa yang sudah ditentukan. Saya tidak ada rasa kecewa ketika coach Kurniawan dilepas Sabah FC.

Bagi saya, coach Kurniawan merupakan seorang yang sangat baik. Kedekatan saya dengan dia seperti anak bersama bapak. Coach Kurniawan selalu mengajarkan hal-hal baik ke saya dan saya selalu nurut kepadanya.

Saya besar dari seorang ibu dan kurang kasih sayang dari seorang bapak. Ketika bertemu coach Kurniawan, saya merasa enak untuk diajak bicara.

Terima kasih Saddil Ramdani atas waktunya, semoga impian kamu bermain di Eropa bisa terwujud?

Aaamin, terima kasih BolaSport.com atas dukungannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P