Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanya saja, penampilan Yashin-lah yang membantu Uni Soviet terhindar dari kekalahan dengan skor yang lebih telak dan lebih memalukan.
Kontribusi Yashin juga mengantarkan Uni Soviet ke perempat final sebelum langkah mereka terhenti oleh tuan rumah Swedia.
Toh, penampilan Lev Yashin tak luput dari apresiasi. Ia masuk ke susunan All-Star Team Piala Dunia 1958.
Lev Yashin terus bersinar. Ia membawa Uni Soviet menjuarai Piala Eropa pada 1960 setelah menang 2-1 atas Yugoslavia pada laga final turnamen yang hanya diikuti empat negara itu.
El premio más importante que puede recibir un arquero lleva su nombre ¿Pero qué tan bueno era realmente Lev Yashin? Dos minutos que demuestran la presencia que imponía la Araña Negra. ⚽️????️????pic.twitter.com/akFuUR9DPN
— VarskySports (@VarskySports) August 16, 2022
Sepanjang kariernya ini juga Yashin mulai mendapat dua julukan yang disematkan kepadanya; Black Panther (Si Macan Kumbang Hitam) dan Black Spider (Si Laba-laba Hitam).
Alasannya adalah kebiasaan Yashin mengenakan pakaian serba hitam saat bertanding.
Kecemerlangan Yashin tak lepas dari pengamatan para sesama kiper.
Lev Yashin belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti berkarier di sepak bola.
Baca Juga: Daripada Menunda, Sekarang Waktunya Ronaldo Ungkap Kebenaran soal Masa Depan
Ia kembali ke Piala Dunia 1962 di Cile. Nyatanya, Uni Soviet gagal tampil impresif, begitu juga dengan Yashin.