Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Piala Presiden 2024 rampung dengan menyisakan kebanggaan sekaligus ruang pengembangan bagi edisi berikutnya. Prabowo Subianto mewarisi turnamen megah Presiden Joko Widodo.
Piala Presiden yang sudah digelar enam kali di era Presiden Jokowi merupakan kearifan lokal sepak bola Indonesia yang tak ada padanannya di negara lain.
Di negara-negara mapan, masa pramusim digunakan klub-klubnya secara mandiri untuk menggelar uji coba melawan tim negara tetangga.
Seringkali pertandingan pramusim klub Eropa digelar sekaligus sebagai tur dunia ke Amerika Serikat atau Asia, dalam rangka mendekatkan diri dengan penggemar di belahan dunia lain.
Namun di Indonesia, PSSI melakukan "sentralisasi" pramusim dengan menghelat turnamen Piala Presiden.
Piala Presiden (pada musim 2021 bernama Piala Menpora) biasanya diikuti seluruh klub Liga 1, bahkan sempat mengundang klub Liga 2 pada 2019.
Pada edisi 2024, jumlah klub peserta dipangkas menjadi delapan karena alasan durasi yang mepet kick-off Liga 1 2024/25.
PSSI beritikad baik dengan mengundang klub yang akan berkompetisi di Asia, yaitu Madura United, Borneo FC, Persib Bandung, dan PSM Makassar.
Juara bertahan Arema FC juga diundang, Persis Solo sebagai tuan rumah laga final juga berpartisipasi, dilengkapi Persija Jakarta dan Bali United.
Satu hal yang membedakan dari turnamen pramusim luar negeri adalah, klub peserta Piala Presiden cenderung tampil ekstra serius.
Akibatnya, terdapat banyak laga bertempo tinggi, juga pemain cedera karena usaha terlalu keras di lapangan.
Salah satu alasan yang membuat Piala Presiden begitu diperjuangkan yaitu, tak lain tak bukan, hadiah uang yang menggiurkan.
Saat Persib menjuarai Liga 1 2023/24 yang berlangsung 11 bulan, mereka hanya mendapatkan Rp5 miliar.
Minggu (4/8/2024) malam tadi saat Arema FC merengkuh titel Piala Presiden 2024 yang hanya berdurasi 17 hari, mereka membawa pulang Rp5,25 miliar!
Itu belum termasuk hadiah pemain muda terbaik bagi Arkhan Fikri (reward Rp150 juta) dan pemain terbaik bagi Charles Lokolingoy (Rp250 juta).
Dengan reward semanis itu, bisa dimaklumi klub lebih memilih tampil di Piala Presiden ketimbang menjajal klub luar negeri.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait, mengungkap total dana sponsor yang masuk mencapai Rp79 miliar.
Maruarar Sirait memastikan tak ada dana APBN maupun kucuran BUMN yang masuk, sehingga Piala Presiden murni diselenggarakan tanpa campur tangan negara.
Tangan kanan Jokowi itu "menantang" Piala Presiden edisi berikutnya, saat pemerintahan berganti, untuk memecahkan rekor sponsorship.
"Saya berharap tahun depan dipecahkan lagi," ujar Maruarar dalam konpers yang turut dihadiri BolaSport.com pada Jumat (2/8/2024).
"Saya menghormati sejarah (tahun ini), tapi juga sangat penting membuat sejarah positif (yang baru)."
"Jadi artinya kepercayaan itu (pada sepak bola) makin meningkat."
Kebanggaan di atas terjadi pada aspek bisnis, tetapi tentu saja ada catatan dalam aspek sepak bola.
Piala Presiden membuat klub-klub tidak leluasa mengatur jadwal pramusimnya sendiri, karena pertandingan sudah diatur pihak panitia.
Jadwal Piala Presiden juga tergolong padat, yaitu lima pertandingan hanya dalam 17 hari.
Pada saat bersamaan, periode Juli-Agustus merupakan slot potensial bagi klub Indonesia untuk menjamu klub Eropa yang melakoni tur ke Asia.
Sebagai contoh, Atletico Madrid berniat datang ke Indonesia untuk melakoni uji coba pramusim.
Namun lawan yang mereka pilih, Persija Jakarta, tidak tersedia karena bermain di Piala Presiden.
Situasi itu menimbulkan tanda tanya, apakah klub Indonesia lebih memilih terjebak dalam tempurung dan tidak mencoba membuka diri pada dunia luar?
Presiden Jokowi sudah mengode penerusnya, Prabowo Subianto, untuk melanjutkan turnamen Piala Presiden.
"Sekarang saya melihat semua berjalan dengan baik, ditambah lagi Piala Presiden," ucap Jokowi saat laga pembukaan di Stadion Si Jalak Harupat (19/7/2024).
"Semakin banyak kompetisi semakin baik."
"Kalau ada keberlanjutan, akan lebih baik," tuturnya.
Presiden terpilih Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober, dan ia memiliki opsi untuk melanjutkan, sekaligus membesarkan, Piala Presiden warisan pendahulunya.
Sepak bola Indonesia merindukan turnamen pendamping Liga 1, yang terakhir kali digelar pada 2018/19 dengan tajuk Piala Indonesia.
Ajang pendamping ini semacam Piala FA di Liga Inggris, sebuah kompetisi resmi nan prestisius yang pemenangnya dikirim ke kompetisi UEFA.
Piala Presiden tak pernah bisa diakui AFC karena hanya berstatus turnamen pramusim.
Apabila PSSI pada masa pemerintahan Prabowo hendak naik level, maka status Piala Presiden seyogianya diubah menjadi kompetisi resmi.
Piala Presiden yang tadinya hanya turnamen pemanasan, pada masa mendatang bisa didorong untuk digulirkan selama satu musim penuh seperti Piala FA.
Tak perlu ada perubahan nama, karena Spanyol juga menamai Piala FA dengan Piala Raja, juga Jepang dengan turnamen Piala Kaisar.
Dalam skenario terbaik, Piala Presiden 2024/25 akan diikuti klub dari tiga kasta kompetisi Indonesia.
Dengan format turnamen, klub-klub Liga 1 bisa berjumpa klub Liga 2 atau Liga 3 di daerah pelosok untuk meningkatkan partisipasi sepak bola di akar rumput.
Jika itu terjadi, maka sosok "Presiden" yang namanya tersandang di Piala Presiden memiliki kendaraan populis yang bisa mendongkrak elektabilitas.
Jika Piala Presiden di-upgrade menjadi kompetisi resmi, diikuti seluruh klub dari semua kasta, digelar satu musim penuh, sepak bola dan politik akan sama-sama diuntungkan.
Semua ada di tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto, serta ketua umum PSSI Erick Thohir.