Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Olah diri itu sangat membantu Gregoria.
Berbagai prestasi baru dicapainya seperti debut di BWF World Tour Finals, mencapai rank 10 besar dunia, hingga trofi pertama dari ajang setaraf dengan Super Series.
Semua pencapaian dari Gregoria tersebut mengakhiri penantian panjang tunggal putri Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Dalam perjalanannya, masih ada ketidaksempurnaan memang. Tak cuma sekali Gregoria kembali menghadapi momen-momen di mana dirinya nyaris menang.
Di Olimpiade Paris 2024 pun demikian.
Babak final sudah terlihat ketika dia dapat mendominasi ratu bulu tangkis, An Se-young (Korea Selatan), pada gim pertama dari pertandingan babak semifinal.
Sayangnya, begitu An memaksakan permainan defensifnya, Gregoria terlambat untuk memberi respons yang tepat.
Akan tetapi, Jorji menunjukkan bahwa dirinya tidak lagi mudah putus asa.
Di tengah kondisi mustahil karena tertinggal 3-11 di interval gim ketiga, dia malah menunjukkan salah satu permainan terbaiknya hingga sudah dekat dengan skor sama kuat di 13-16.
Kendati pada akhirnya kalah, Gregoria setidaknya menunjukkan bahwa sebenarnya dia bisa.