Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Pelaku industri pacuan kuda di Indonesia harus lebih berkolaborasi dan berinovasi untuk menghadapi tantangan dan potensi pasar tersebut,” tegas Aryo.
Konferensi ARC tahun ini juga membahas berbagai isu di era digital.
Era digital dipercaya telah merevolusi cara penggemar terhubung dengan olahraga.
Koneksi digital ini memungkinkan adanya hubungan dua arah di mana penggemar dapat merasa langsung didengarkan dan dihargai.
Oleh karenanya, penting bagi pelaku industri olahraga pacuan kuda untuk bisa menavigasi kolaborasi dan inovasi dalam era digitalisasi seperti saat ini.
"Konferensi ini sangat baik sebagai sebuah platform bagi para pemangku kepentingan untuk lebih berkolaborasi demi kemajuan industri pacuan kuda Asia dan khususnya di Indonesia."
"Bagaimana science, teknologi dan research dapat meningkatkan potensi industri pacuan, dan dalam konferensi ini, kita bisa membahas dan berdiskusi bersama untuk mendapatkan solusi dan inovasi menghadapi tantangan di industri pacuan kuda, khususnya terkait penggunaan artificial intelligence”.
"Industri pacuan kuda di Indonesia harus kolaboratif dan inovatif menghadapi perkembangan industri di kancah global," kata Aryo.
Dalam konferensi ini juga dilakukan studi banding ke lokasi seperti Shadai Stallion Station dan Nothern Farm, pusat-pusat pengembanganbiakan kuda pacu di Jepang.
Jepang sudah sangat terkenal dengan industri pengembangbiakan kuda pacu kelas dunianya.
Salah satu hasil dari industrinya adalah seekor kuda bernama Equinox yang mendapatkan gelar Kuda Pacu Terbaik versi Longines di 2023.