Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Industri Pacuan Kuda Indonesia Harus Kolaboratif dan Inovatif Hadapi Perkembangan Global

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 2 September 2024 | 23:42 WIB
Winfried Engelbrecht-Bresges, Chairman Asian Racing Federation (Kiri) dan Aryo Djojohadikusumo, Chief Delegate Indonesia untuk Asian Racing ke-40 di Sapporo, Jepang Conference (Kanan) melakukan pertemuan di sela-sela konferensi. Asian Racing Conference (ARC) merupakan salah satu event internasional utama Federasi Pacuan Kuda Asia untuk membahas perkembangan dan tantangan industri yang sudah digelar sejak tahun 1960. (Istimewa)

Dalam kesempatan tersebut, Aryo juga menyampaikan secara langsung kepada Winfried Engelbrecht-Bresges selaku Chairman Asian Racing Federation (ARF) mengenai industri pacuan kuda di Indonesia yang sudah berubah dan berkembang pesat.

Baca Juga: Kata Ragnar Oratmangoen Usai Umrah Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi

Indikasi perkembangan tersebut antara lain dengan digelarnya dua event pacuan kuda tahun ini di Bantul, Yogyakarta yang dilaksanakan oleh Sarga.

Banyak penggemar pacuan kuda dari generasi muda yang hadir dan sangat antusias dalam menghadiri acara pacuan kuda tersebut.

Hal ini tentu menjadi potensi yang sangat besar mengingat penduduk Indonesia saat ini didominasi anak muda.

Sensus Badan Pusat Statistik Tahun 2020 mencatat, jumlah Generasi Z (lahir 1997-2012) di Indonesia mencapai 74,93 juta jiwa atau 27,94% populasi.

Adapun Milenial (lahir 1981-1996) berjumlah 69,38 juta jiwa atau setara 25,87% populasi.

Sementara Generasi X (1965-1980) tercatat 58,65 juta jiwa atau setara 21,88% populasi.

Winfried Engelbrecht-Bresges selaku Chairman ARF pun mengapresiasi perkembangan pacuan kuda di Indonesia.

Baca Juga: Kata Ragnar Oratmangoen Usai Umrah Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi

Menurut dia, data demografi penonton kuda di Asia mayoritas (sekitar 43%) adalah di atas 55 tahun dan ini menjadi sebuah tantangan yang dibahas dalam konferensi ARC.