Torino saat itu memang bukanlah tim sembarangan mengingat terdapat talenta Italia yang memperkuat timnas mereka seperti; Guglielmo Gabetto, Eusebio Castigliano, Mario Rigamonti dan Valentino "Vito" Mazzola.
Striscioni su Superga, Sandro Mazzola in lacrime ricorda il grande Torino http://t.co/oU3h7ZyHWQ pic.twitter.com/OlyBggED9Z
— la Repubblica (@repubblica) 2 Maret 2014
Nama terakhir, Valentino Mazzola, merupakan entitas dari Torino yang menjabat sebagai kapten sejak musim 1946-1947.
Pada musim tersebut Valentino tampil apik dengan menjadi top scorer Liga Italia dengan 29 gol.
Valentino terkenal akan kharisma kepimpinan yang ia tunjukkan pada tim saat tampil.
Ia akan mengangkat kerah bajunya saat ia mulai serius sebagai sinyal untuk para rekan dan fannya untuk tidak khawatir.
Meski kerap menjadi goal getter Valentino juga cakap sebagai playmaker bahkan sebagai pemain bertahan.
VALENTINO MAZZOLA #GrandeTorino #UnidosPorLaHistoria #ForzaToro #RiverPlate pic.twitter.com/SBg3tspRHS
— UnidosRiverToro (@UnidosRiverToro) 1 Mei 2018
Valentino memang dikenal sebagai pemain yang komplit dimana ia sanggup meloncat untuk menyundul bola mengalahkan pemain bertahan yang lebih tinggi.
Di kehidupannya di luar lapangan ia memiliki dua anak dari pernikahannya pertama dengan Emilia Ranaldi, yakni Sandro dan Ferruccio, yang kelak mengikuti jejak sang ayah sebagai pesepak bola.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Kreator Taktik Catenaccio Inter Milan Berpulang)
Salah satu dari keduanya, yakni Sandro Mazzola, bahkan menjadi legenda Inter Milan saat dilatih pelatih kenamaan Helenio Herrera.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar