Memasuki wilayah Italia pesawat dihadang cuaca buruk dimana awan begitu rendah disertai hujan lebat.
Sore pukul lima waktu setempat pesawat yang mereka tumpangi pun menabrak bagian belakang gereja yang berdiri di bukit Superga.
Cuaca buruk dimana terdapat kabut yang tebal dengan jarak pandang 40 meter dinilai menjadi penyebab kejadian itu.
Seluruh penumpang yang berjumlah 31 orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk pendiri harian Tuttosport, Renato Casalbore.
Tak seluruh skuat Torino yang wafat dalam kejadian itu.
Sauro Toma, pemain bertahan Torino, tak bisa ikut karena sedang cedera lutut. Begitu pula yang terjadi pada kiper kedua Renato Gandolfi yang kemudian diganti Dino Ballarin yang tewas pada kejadian tersebut.
Sementara itu pelatih timnas Italia, Vittorio Pozzo, juga absen untuk ikut karena berbagai alasan. Hal sama juga dirasakan presiden Torino, Ferrucio Novo, yang tak bisa hadir dalam perjalanan itu karena sedang sakit influenza.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Tragedi Pesawat Jatuh Tewaskan Generasi Emas Timnas Zambia)
On this day in 1949 the Superga air disaster happened. We had the honor to go to the memorial.
Gone but not forgotten #GrandeTorino pic.twitter.com/nZk2UR9dmj
— ItalianFootballTV (@IFTVofficial) 4 Mei 2017
Daftar korban tragedi pesawat jatuh di Superga:
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar