Untung bagi Jesus kecil, ia memiliki seorang ibu yang bekerja keras sebagai pembantu rumah tangga untuk menghidupi keluarganya dan agar bisa makan tiga kali sehari.
Di rumah itu, Jesus harus berbagi tempat tidur dengan ibu dan kakaknya.
Satu hal yang bisa membuatnya lepas dari kerasnya hidup adalah ketika ia bermain bola.
Di saat anak-anak lain bermain video game, Jesus hanya memiliki bola dan imajinasi.
Kadang ia dan anak-anak di sana melakukan turnamen dengan hadiah sekaleng soda, soda yang menurut Jesus lebih berharga daripada memenangi Copa Libertadores.
Jika menang, mereka akan bergantian meminum soda itu, sebuah rasa yang menurut Jesus 10 kali lebih baik daripada rasa sampanye.
(Baca juga: Tim Terbaik Paruh Musim Liga Prancis 2017-2018 - PSG Sumbang 5 Nama)
Jose Francisco Mamede adalah nama pelatih bola yang pertama kali memasukkan Jesus dalam sebuah tim.
Tim itu menerima anak-anak dari daerah tersebut dan dengan dermawan memberikan makanan bagi keluarga mereka, hal yang dilakukan agar anak-anak terhindar dari perilaku negatif, cukuplah bermain bola saja.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | theplayerstribune.com |
Komentar