Kesedihan itu pula yang membuat Jesus sangat menghargai sang ibu, superhero tanpa jubah kedua dalam hidup Jesus.
Saat ini jika ditanya tentang sang ayah, Jesus selalu menjawab bahwa sang ibu adalah ayahnya.
Itulah sebabnya ia selalu merayakan gol dengan gaya menelepon.
Gabriel Jesus then and now:
2013: Gabriel dey paint streets of Brazil.
2017: £4m-a-year deal 4 Man City pic.twitter.com/yH8HM4fIly
— Rmadrid-In-PidginEng (@Rmadrid4pigin) 16 September 2017
Setiap Jesus mencetak gol, sang ibu selalu langsung meneleponnya saat itu juga.
Tak peduli sang ibu sedang di Brasil atau sedang di Inggris di dalam stadion, ia selalu menelepon Jesus.
Jesus menjawab hal ini dengan berlari ke pojokan lapangan dan menaruh tangannya di telinga, "Alo Mae!", "Halo Mama!"
(Baca juga: Perkenalkan Philipp Max, Bek Kiri dengan Assist Lebih Banyak dari Kevin De Bruyne)
Saat Jesus masih kecil, sang Ibu selalu menelepon Jesus untuk mengetahui di mana ia berada, dan jika Jesus tak menjawab, sang ibu akan menelepon teman-teman Jesus.
Jesus menganggap selebrasi mengangkat telepon itu adalah untuk menghargai ibunya dan kesusahan mereka dulu.
Aksi ini sekaligus sebagai penghormatan kepada setiap teman, keluarga, pelatih Mamede, dan semua orang di Brasil yang sudah membantunya selama ini.
Kepada para anak-anak yang melihatnya melakukan selebrasi itu, Jesus berpesan dua hal dari sesuatu yang ia pelajari dalam hidup.
Pertama, jangan pernah berhenti bermimpi, karena tak ada yang tahu bagaimana dunia ini bekerja.
Pesan yang kedua, teleponlah ibumu, karena menurut Jesus, ibu akan selalu merindukan kalian.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | theplayerstribune.com |
Komentar