"Ada pihak-pihak yang mengeksploitasi Tristan secara berlebihan. Ini yang menyebabkan dia seperti sudah bosan dengan sepak bola," kata eks bek tengah PSM Makassar dan timnas Indonesia tersebut.
"Saat pertama bertemu ketika diminta bantuan untuk kembali menyemangatinya, Tristan bahkan tidak menyambut bola yang saya gulirkan ke arahnya," ujar Yeyen.
![](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/bolasport/medium_87b0135847a27a76febd12b86926d7c0.jpg)
Menurut Yeyen, butuh waktu cukup lama untuk sekadar mengembalikan mood Tristan bermain bola. Agustus lalu, bocah yang sempat merapat ke Barito Putera itu tampil dalam sebuah acara talkshow di televisi swasta.
"Cita-cita saya adalah menjadi pemain bola dunia yang membanggakan Indonesia dan membawa Indonesia ke Piala Dunia," ujar anak lelaki kelahiran 12 Desember 2004 yang sempat dijuluki Lionel Messi (dari) Indonesia itu.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Vs Taiwan - Duel Egy Maulana Vikri Melawan Pemain Liga Inggris)
Ambisi dan Ekspektasi
Imran menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan pemain muda bertalenta hebat akhirnya tak bisa mewujudkan potensinya.
"Faktor pertama adalah lingkungan dan gaya hidup. Ada beberapa kasus di mana performa pemain berbakat luntur karena tidak mendapat dukungan dari keluarga, termasuk soal nutrisi, dan salah bergaul," ucap Imran.
Sang pemain juga kerap langsung dibutakan oleh tawaran kontrak menggiurkan atau nama besar klub. Imran menyebut hal inilah yang misalnya terjadi pada Tommy dan Yandi Sofyan.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Tabloid Bola |