Meski begitu, pertahanan SFC masih menjadi yang paling sulit dibobol hingga semifinal.
Laskar Wong Kito cuma kebobolan tiga gol sepanjang turnamen bergulir.
Sementara PSMS, tim berjulukan Ayam Kinantan tersebut barangkali masih keheranan pasca-kejebolan tiga gol dalam tempo 15 menit pada laga semifinal pertama kontra Persija Jakarta.
"Saya ingin tim ini bisa membangun serangan dari belakang. Namun, tidak dengan menghilangkan ciri khas sepak bola Medan yakni rap-rap," tutur pelatih PSMS, Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman.
Menyimpulkan kata Djanur tersebut, artinya dia enggan PSMS tampil pragmatis dan secepat mungkin merebut penguasaan bola lawan.
Menarik ditunggu, seperti apa bumbu-bumbu yang diracik kedua pelatih untuk menu pembuka final Piala Presiden 2018 ini.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Labbola |
Komentar