Meski semua pebalap mendapatkan ECU yang sama, namun para pebalap memiliki setelan sendiri-sendiri berdasarkan karakteristik motor dan gaya balap rider itu sendiri.
(Baca Juga: Legenda MotoGP Ini Bergeming meski Andrea Iannone Sudah Raih Dua Podium)
Direktur Teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, mengatakan bahwa jawaban untuk masalah ECU adalah kalibrasi.
Cara kerja ECU adalah sama untuk semua, namun ribuan kombinasi angka pada program tiap-tiap pabrikan menjadi pembeda output yang dikeluarkan oleh motor masing-masing.
Secara garis besar, ECU mengatur seluruh kontrol yang ada di motor, seperti sasis, traksi, sampai wheelie.
"Strategi kontrol sasis, traksi, dan wheelie tiap tim berbagi mode fungsi yang sama. Yaitu mendapatkan input data, mengolahnya, dan menghasilkan pengurangan torsi," kata Corrado Cecchinelli dikutip BolaSport.com dari Crash.
Sebagai contoh, jika motor mencapai batasnya maka permintaan untuk menambah torsi tidak bakal diizinkan oleh perangkat elektronik.
(Baca Juga: Legenda MotoGP Ini Nilai Jorge Lorenzo Perlu Diberi Waktu Ekstra untuk Tampil Oke dengan Ducati)
Sedangkan dalam akselerasi trek lurus yang beroperasi adalah kontrol traksi serta kontrol roda. Sedangkan saat start yang bekerja adalah kontrol launch.
"Jadi, jika anda berakselerasi dalam trek lurus, kontrol traksi dan kontrol wheelie beroperasi secara paralel. Tapi jika salah satu dari keduanya menemukan alasan untuk mengurangi torsi, maka ECU akan mengirimkan permintaan untuk pengurangan torsi," tutur Cecchinelli.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | crash.net |
Komentar