Kendati membelanjakan lebih dari 300 juta pounds sejak awal musim lalu, tahun keduanya di Man United ia lewati bak menanjak sebuah bukit terjal.
Paul Pogba (94 juta pounds), Romelu Lukaku (76 juta pounds), dan Nemanja Matic (40 juta pounds) datang dalam dua musim terakhir dan menjadi ketiga pembelian terbesarnya selama ia menjadi pelatih.
Perolehan poinnya di Liga Inggris bersama Manchester United sekarang adalah yang terendah dari masanya sebagai nakhoda klub besar Eropa.
Musim lalu ia menyelesaikan Premier League dengan rataan 1,82 poin per laga.
Jumlah itu terburuk sejak ia pertama menjadi pelatih, mengalahkan torehannya pada Inter 2009-2010 dan Chelsea 2013-2014 saat ia mencatatkan 2,16 per pertandingan.
Walau masih bisa memberikan trofi Piala Liga dan Liga Europa bagi Setan Merah, sampai kapan manajamen level atas Manchester United mentoleransi segala ketidak sempurnaan ini?
Lagi pula, Mourinho bukan tanpa tujuan. Paris St-Germain tak pernah menyembunyikan ketertarikannya pada jasa sang pelatih.
Di Paris ia pasti akan diservis oleh kucuran dana tak terbatas dari para pemilik Timur Tengah.
Pertanyaan utama kini adalah siapa yang cocok menggantikan Mourinho?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar