Sejak itu, mereka hanya berhasil 5 kali menjadi runner-up.
Namun, yang paling menyakitkan adalah di kompetisi tahun 2010-2011 saat mereka meraih poin sama dengan Fenerbahce namun harus puas di posisi kedua karena kalah selisih gol.
Musim tersebut pulalah yang menjadi pemantik isu yang mereka angkat.
Fans Trabzonspor menuntut FIFA dan UEFA untuk turun tangan memberikan gelar liga 7 tahun lalu tersebut kepada mereka.
Pasalnya, Fenerbahce terlibat dalam skandal pengaturan pertandingan di musim itu.
Kasus tersebut cukup melibatkan banyak entitas, termasuk pula Besiktas yang dihukum UEFA tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi Eropa di musim 2013-2014.
Fenerbahce sendiri sudah mendapatkan ganjaran tidak diperbolehkan oleh UEFA berpartisipasi dalam kompetisi Eropa di kurun waktu dua tahun yaitu 2013-2014 dan 2014-2015.
Pada musim setelah terjadinya aib itu pun keikutsertaan klub Turki di UEFA Champions League dihibahkan kepada Trabzonspor sebagai peringkat kedua.
Hal itu terjadi setelah Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mencabut keikutsertaan Fenerbahce di kompetisi Eropa.
Musim itu pun menjadi kompetisi Liga Champions perdana bagi klub dari Kota Trabzon.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar