Gojek akhirnya melaju sendiri. Jalan terus tanpa “pesan tiket dan hotel”.
Sejauh ini, belum ada keluhan dari PT LIB bila kompetisi musim 2018 akan disponsori oleh satu perusahaan sebagai main sponsor.
Komitmen Berlinton Siahaan sebagai CEO LIB untuk menggelar kompetisi sesuai jadwal yang sudah dua kali tertunda pada 21 Maret 2018 terpenuhi.
Tentu, komitmen ini bukan sebuah upaya untuk menjaga gengsi. Atau sekadar menunjukan bahwa LIB sebagai operator yang sanggup manggung akibat dari mundurnya Traveloka.
Sebab, dua pergelaran yang sudah dilaksanakan LIB tak semuanya berjalan mulus.
Kompetisi Liga 1 diklaim berjalan mulus, meski ada sedikit rintangan dan sekaligus tantangan bagi operator soal kualitas perangkat pertandingan.
Hal itu kemudian dijawab dengan mendatangkan wasit asing pada putaran kedua.
Lalu, tersangkut soal kewajiban untuk melunasi hak para klub yang sudah disepakati sebelum kompetisi bergulir.
Tuntas, meski agak terlambat, kecuali soal hak siar televisi yang belum dibagi sesuai rating siaran langsung.
Kondisi ini sedikit menjadi ganjalan pada awal turnamen Piala Presiden 2018. Sebagian klub menuntut hak mereka sebelum turnamen dimulai.
Kini, ketika kompetisi Liga 1 hendak dimulai, agen tiket dan hotel one line membatalkan kerja sama.
Ibaratnya, kini Liga 1 berjalan dengan satu kaki. Tetapi, lebih baik satu kaki dibanding punya dua kaki namun lumpuh. Asal punya tekad dan hati, semuanya akan berjalan dengan pasti.
(Baca Juga: Tak Lagi Jadi Sponsor Liga 1, Ini Penjelasan Traveloka)
Semoga kondisi ini tak dijadikan alasan oleh PT LIB untuk ingkar dari berbagai hal yang sudah disepakati dengan 18 klub Liga 1.
Juga bukan alasan untuk tidak menyegerakan Liga 2 dan Liga 3. Karena, semuanya butuh komitmen sejati tanpa basa –basi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar