Gonjang-ganjing bulu tangkis paling kentara baru-baru ini adalah hengkangnya Rexy Mainaky dari PBSI setelah mengantarkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Hengkangnya Rexy membawa berkah untuk Thailand yang kali pertama menjadi runner-up Piala Uber 2018 di saat Indonesia terakhir kali final pada 2008 silam.
Tahun 2017, dunia dikejutkan dengan kebangkitan tunggal putra India yang diarsiteki pelatih Indonesia Mulyo Handoyo.
(Baca Juga: Kidambi Srikanth Puji Pelatih Asal Indonesia yang Berhasil Membawa Kebangkitan Bulu Tangkis India)
Mantan pelatih Taufik tersebut jadi orang di balik kesuksesan Kidambi Srikanth jawara Indonesia Open 2017 ketika tunggal putra tuan rumah terakhir kali kampiun tahun 2012.
Taufik sendiri sempat mencak-mencak ketika PBSI tidak memberi kesempatan pemain non-pelatnas seperti Tommy Sugiarto bergabung dengan skuat Piala Thomas 2018.
(Baca Juga: Alasan PP PBSI Tak Sertakan Tommy Sugiarto ke Piala Thomas 2018)
Mungkin PBSI tengah meniru strategi Korea Selatan yang mengirim skuat muda minim pengalaman ke Piala Sudirman 2017 dan berbuah kemenangan manis dengan tampil tanpa Tommy.
Dari catatan prestasi, bulu tangkis Indonesia memang menurun apalagi jika dibanding dengan era kejayaan.
Bahkan, julukan Raksasa Bulu Tangkis tak lagi disandang Indonesia. Artinya, butuh pembenahan serius dan massif, apalagi mengingat negara lain juga makin gencar membina diri.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar