Dia tak bisa berjalan menuju kamar mandi meski berjarak tiga meter.
Sang legenda sepak bola Argentina itu terpaksa mengompol di tempat tidur.
Saat bertemu dokter dan mengeluhkan sakit di kakinya itu, Batistuta meminta sang dokter mengamputasi.
Namun, permintaan itu ditolak. "Dokter itu melihat ke arah saya dan bilang saya sudah gila," kata Batistuta.
Batistuta mengatakan bahwa tidak ada lagi tulang rawan atau tendon yang tersisa di kakinya ketika itu.
"Berat saya 86 kilogram hanya ditopang oleh tulang dan hal itu membuat saya merasa sangat nyeri," ujarnya.
Situasi drastis itu tak dialaminya terus-menerus. Namun, Batigol terpaksa mengakhiri kariernya di olahraga Polo di mana bersama klubnya Batistuta memenangi sebuah kejuaraan.
Dia kemudian menggeluti aktivitas yang lebih tenang pascasepakbola.
Ironi di Ruang Ganti
Beberapa bulan lalu, media-media olahraga memberitakan keluhan Batistuta saat mengunjungi timnas Argentina dalam salah satu agenda Kualifikasi Piala Dunia.
Editor | : | Yudie Thirzano |
Sumber | : | Goal/SMH |
Komentar