Semasa kepemimpinannya, Nurdin Halid dikenal sebagai sosok kontroversial karena beberapa kali memimpin organisasi dari balik jeruji besi penjara.
Kontroversi yang pernah dia buat antara lain:
- Mengumumkan ide menaturalisasi pemain asing.
- Menambah jumlah peserta Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi.
- Menentang penghentian pengucuran dana APBD untuk klub.
- Mengurangi sanksi Persebaya Surabaya yang sebelumnya terlibat kerusuhan pertandingan secara besar-besaran (dari larangan main di kandang selama dua tahun menjadi hanya larangan sebanyak 3 kali pertandingan kandang).
- Menolak untuk mundur meski mendapat banyak tekanan, termasuk dari pemerintah dan FIFA.
- Menyebut kesuksesan timnas Indonesia di Piala AFF 2010 adalah hasil karya Partai Golkar.
- Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema Malang, Persijap Jepara, Petrokimia Putra Gresik, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, dan Deltras Sidoarjo.
Adapun daftar kasus hukum yang menjerat Nurdin Halid adalah sebagai berikut:
- 16 Juli 2004, Nurdin Halid ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal.
(Hampir setahun kemudian pada 16 Juni 2005, dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan. Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang memvonis Nurdin Halid dua tahun penjara). - 9 Agustus 2005, terlibat kasus impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
- 17 Agustus 2006, Nurdin Halid dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
- 13 Agustus 2007, Nurdin Halid kembali divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng.
DESAKAN MUNDUR
Berdasarkan Statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepak bola nasional.
Nurdin Halid menjadi satu-satunya Ketua Umum PSSI yang pernah memimpin dari balik jeruji besi.
Masa jabatan Nurdin juga terbilang lama, meski sempat didesak menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 2008, posisi Ketua Umum PSSI tak juga berganti.
Baca Juga : Rapor Dua Pemain Indonesia di Liga Thailand, Sama-sama Main dan Menang
Nurdin menjadi calon tunggal pada Munaslub tersebut sehingga masa kepemimpinannya menjadi bertambah lagi.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar