Keputusan ini sempat membuat suporter PSMS merasa kecewa, karena dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas tim.
Terlebih lagi, Mahruzar terbukti mampu mengangkat tim dengan melaju ke babak 16 besar Liga 2 musim tersebut.
Ketua Harian PSMS Medan, Kisharianto, mengaku keputusan menggantikan Mahruzar ke Djadjang Nurdjaman adalah hal yang wajar.
"Ya kami memang harus berani mengambil keputusan ini. Perubahan ini kan demi PSMS Medan," kata Ketua Harian PSMS, Kisharianto.
"Memang bisa menjadi bumerang atau justru kami sukses. Perubahan ini dasarnya untuk PSMS Medan, supaya bisa ke Liga 1. Kami mengharapkan lebih lagi dari sosok Djadjang Nurdjaman nanti," ucap Kisharianto kepada BolaSport.com.
Bersama PSMS Medan ketika bermain di Liga 2 2017, Djanur berhasil mengangkat Frets Butuan cs promosi ke Liga 1 2018.
Baca Juga : Djadjang Nurdjaman Terus Mencari Pemain Baru untuk Persebaya
Di final Liga 2 2017, PSMS Medan harus takluk 2-3 dari Persebaya Surabaya ketika laga digelar di Stadion Bandung Lautan Api (GBLA) 28 November 2017. Namun, hal ini tidak membuat PSMS kehilangan tiket tampil di Liga 1 2018.
Tim Ayam Kinantan tetap melenggang naik kasta meski hanya sebagai runner-up.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar