Hal-hal kecil seperti ini bisa sangat berdampak dengan hilangnya fokus para pemain dan staff Timnas Indonesia ke pertandingan tersebut.
Sepak bola adalah sebuah olahraga yang penuh dengan kehormatan, bukanlah sebuah sarana untuk membenarkan aksi-aksi bodoh, tanpa akal sehat, tanpa rasa kemanusiaan.
Menurut saya, panitia pertandingan juga patut melakukan evaluasi untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi.
Keamanan layaknya patut diketatkan, tidak ada pengecekan sama sekali yang terjadi saat saya masuk ke stadium.
Bahkan, tiket pun tidak dipindai. Tentunya ini sangat mengkhawatirkan mengingat laga merupakan partai yang memang sangat rawan gesekan.
Menurut saya, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah mensterilkan tribun di bagian atas untuk suporter tim lawan.
Baca Juga: Suporter Indonesia Berulah, Pelatih Timnas U-23 Malaysia Menilai PSSI Tak Belajar
Juga, panpel harus bisa menambah jumlah polisi dan steward yang dapat memberikan perlindungan lebih aktif untuk para suporter dari negara-negara tamu.
Saya berharap para individu yang melakukan kericuhan tadi dapat diberikan konsekuensi yang serius agar timbul efek jera sehingga ini tidak lagi terjadi di masa depan.
Saya tahu saya bukan siapa-siapa, tapi apabila ada suporter Malaysia yang membaca artikel ini, saya mau mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya atas apa yang terjadi hari ini.
Di tengah-tengah babak kedua tadi, saat situasi mulai memanas, saya sudah berpikir untuk walk-out dari stadion karena saya merasa sangat malu untuk menjadi bagian dari supporter Indonesia.
Namun, saya tidak melakukannya hanya karena saya masih ingin mendukung para pemain kita yang sedang berjuang di lapangan.
Jujur, pada saat Malaysia mencetak gol kemenangannya di menit ke-97 pertandingan, saya sedikit senang, hati saya langsung berkata “Yup, we deserved that – Karma itu nyata”.
Mungkin ada beberapa orang yang akan mengatakan bahwa saya pengkhianat atau bukan supporter asli untuk mempunyai pikiran tersebut.
Ya, silahkan saja kalau ada yang mau berpikir seperti itu.
Namun, kalau menurut saya: “suporter-suporter” Timnas Indonesia yang tadi melakukan kericuhan, memberikan gangguan kepada para pemain kita, dan juga mencoret nama baik negara ini dengan melakukan aksi-aksi tiada martabat tadi lah para pengkhianat sesungguhnya.
Sudah saatnya kita semua melakukan introspeksi dan refleksi diri tentang apa artinya untuk menjadi supporter suatu tim.
Sungguh memalukan.
*Penulis adalah seorang fans sepak bola Indonesia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar