Jalannya episode 18 dibuka dengan kembali salah satu pemain Garuda Select yang baru pulih dari cedera yakni Andre Oktaviansyah. mengalami cedera parah ketika menjalani pelatihan Garuda Select tahun lalu. Andre mendapatkan cedera meniskus pada lututnya saat melawan Blackburn U-18 pertengahan 2019. Andre pun terpaksa berisitirahat selama hampir setahun dan melewatkan banyak pertandingan.
Selain itu, episode ini juga menceritakan tentang para pemain Garuda Select yang mendapatkan lisensi kepelatihan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Dalam pelatihan tersebut, mereka diajak untuk melihat sepak bola dari perspektif yang lain. Brylian Aldama dkk belajar banyak hal tentang cara menjadi pelatih. Tak hanya secara teori, mereka juga diajak mempraktekkan pengetahuan tentang bagaimana melatih sepak bola.
Perjalanan Bagus Kahfi dkk berlanjut. Kali ini mereka akan menghadapi Huddersfield U-18. Laga ini cukup berat karena dalam dua pertandingan sebelumnya Garuda Select menelan kekalahan. Mental bermain Garuda Select pun diuji kembali.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 18 - Menanti Kembalinya Sang Kobra
Di babak pertama, para pemain Garuda Select bermain dengan sangat indah. Bagus Kahfi membuka keunggulan lewat pergerakannya yang berhasil mengelabui tiga pemain Huddersfield. Setelah melakukan dua sentuhan, Bagus memutar badannya dan melepaskan tendangan yang tak mampu dibendung kiper lawan. Gol itu bahkan disebut Des Walker sebagai gol kelas dunia. Satu gol Bagus Kahfi mengantarkan Garuda Select unggul hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua, Bagus Kahfi kembali menjadi bintang dengan mencetak gol tambahan. Saudara kembar Bagas Kaffa itu melepaskan tembakan dari sisi kanan ke arah tiang jauh yang tak mampu dijangkau kiper Huddersfield. Selanjutnya, kemenangan Garuda Select semakin lengkap setelah David Maulana mencetak gol ketiga lewat skema tendangan bebas. Kemenangan ini adalah kemenangan indah yang pantas didapatkan para pemain muda tersebut.
Episode 19
Dalam episode ini, gelandang Garuda Select Brylian Aldama menceritakan momen sedih saat membela timnas U-16 Indonesia. Di saat mengikuti pemusatan latihan tim Garuda Asia, Brylian Aldama harus menghadapi kenyataan sang ibunda meninggal dunia.
Keluarga sengaja menutupi kondisi ibunda Brylian yang sejatinya sudah masuk ruang ICU beberapa hari sebelumnya. Ini dilakukan supaya Brylian tetap fokus menjalankan tugas negara bersama timnas U-16 Indonesia. Yang lebih menyedihkan lagi, sang ibunda meninggal tak lama setelah Brylian Aldama membacakan Surat Yasin sebanyak satu kali.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar