Selama lima tahun dualisme, Bonek berada diambang kegalauan karena saat itu tim yang menjadi kebanggaannya tak bertanding di kasta tertinggi, bahkan PSSI pun tak mengakui.
Perjuangan Persebaya pun mulai terlihat pada 2017, yang mana saat itu Bajul Ijo yang asli telah diakui oleh PSSI.
Setelah itu Persebaya pun langsung memulai perjalanan kariernya dari Liga 2 dan dalam semusim Bajul Ijo langsung lolos ke kompetisi kasta tertinggi Liga 1.
Buntut dari terdegradasi hingga dualisme mungkin menjadi catatan Persebaya kenapa mereka begitu berjaya pada masa Perserikatan tetapi tidak di Liga Indonesia.
Drama dari klub yang penuh dengan sejarah hingga tidak diakui federasi itulah yang membuat Persebaya harus berjuang kembali di Liga Indonesia.
Pada era Liga 1 sejak 2017 itu pun menjadi langkah Persebaya untuk bisa kembali berjaya seperti era Perserikatan.
Akankah skuad Persebaya Surabaya pada musim 2020 ini membawa langkah bagus agar tim bisa merasakan gelar juara?
Sebagaimana klub seperti Persib Bandung, Persija, Arema, Bali United, dan yang lainnya telah merasakan gelar juara, bisakah Persebaya merasakan itu.
Apalagi di musim 2019 Persebaya sudah mampu melangkah jauh hingga menempati posisi kedua di klasemen terakhir Liga 1 dengan total 54 poin.
Sementar sang juara bertahan Bali United telah mengemas 64 poin.
Pemegang rekor kemenangan terbanyak di Liga Indonesia dipegang oleh Persipura Jayapura dengan lima gelar juara.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar