Ditambah kemunculan Olympique Lyon dan RB Leipzig, komposisi empat besar musim ini memang langka, tetapi bukan sebuah kejutan atau kebetulan semata.
Menurut data dari Optus Sport, kegagalan tim-tim Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Italia dipengaruhi kondisi fisik dan mental mereka yang sudah terkuras penuh di tengah pemadatan jadwal kompetisi pasca-pandemi.
LaLiga baru rampung pada 19 Juli, diikuti Premier League yang selesai 27 Juli, kemudian terakhir Serie A tutup buku pada 2 Agustus.
Sebaliknya, Bayern dan Leipzig sudah menuntaskan kalender Bundesliga pada 27 Juni.
PSG dan Lyon malah seperti magabut lima bulan karena Liga Prancis disetop di tengah jalan pada Maret lalu akibat pandemi.
Baca Juga: Gara-gara Dibantai Bayern Muenchen, Barcelona Siap Rombak Total Skuad
Baca Juga: Kali Pertama dalam Sejarah Liga Champions, Ada Dua Wakil Prancis di Semifinal
Paris dinobatkan sebagai kampiun setelah baru melahap 27 partai, sedangkan Lyon malah jeblok di peringkat ketujuh.
Karena keputusan pembekuan liga, Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, sempat ngamuk-ngamuk kepada federasi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | espn.com, football-italia.net, optus.com.au |
Komentar