Belum optimalnya peran BUMN dan Pemerintah Daerah dalam mendukung atlet berprestasi serta masih kurangnya sinergitas dengan organisasi keolahragaan.
Menpora Amali memaparkan bahwa desain olahraga nasional tujuannya untuk mencapai target jangka menengah dan jangka panjang dari tahun 2021 hingga 2045.
Tahapan target ini dibuat disesuaikan dengan massa waktu pelaksanaan Olimpiade.
Misalnya, partisipasi masyarakat berolahraga Indonesia hanya 34% sementara yang diharapkan untuk mencapai kebugaran dan untuk mendapatkan talenta-talenta yang baik itu harus di tingkat 70 persen.
Baca Juga: Pelatih Arema FC Sayangkan ada Oknum Aremania 'Ngeyel' Datangi Stadion
Disisi lain, tingkat keaktifan oleharaga siswa hanya 5 persen.
“Jadi masih sangat rendah contoh yang paling sederhana rata-rata langkah kaki orang Indonesia per hari itu hanya 3513 langkah.”
“Data hasil riset atau penelitian dan perguruan tinggi minimum langkah yang diharapkan untuk supaya orang menjadi bugar itu 7.000-10.000,” katanya.
Sehingga dalam masa 2021-2024 diharapkan partisipasi olahraga masyarakat bisa meningkat sampai 40%.
Baca Juga: Efek Pandemi Covid-19, Piala Menpora 2021 Dihantui Badai Cedera
Kemudian siswa aktif berolahraga dari 5 persen menjadi 10 persen dan Olimpiade Tokyo nanti diharapkan berada di peringkat 40 besar.
Dengan demikian, pada jangka panjang 2040-2044 nanti diharapkan partisipasi olahraga masyarakat menjadi 70 persen, siswa aktif berolahraga 30 persen dan peringkat 6 besar Olympiade dan Para Olimpiade 2040.
“Kemudian peringkat 5 besar OlImpiade 2044, peringkat 5 besar para olimpiade 2044. Masih sangat jauh tapi kita harus optimis rencana induk kita atau masterplan peningkatan prestasi olahraga sebagaimana yang telah kita canangkan tadi bahwa 2032 kita harus masuk di posisi 10 besar dan itu tentu kita harus benar-benar memetakan mana cabang-cabang olahraga yang memungkinkan untuk bisa mencapai keinginan itu,” ungkapnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar