Kini, berselang dua tahun kemudian dan jelang MotoGP Italia 2021 di Mugello, Jorge Lorenzo mengungkap kronologi rangkaian peristiwa tersebut.
"Pada tahun 2018, saya adalah pembalap yang start-nya paling bagus, mengerem paling lambat dibanding yang lainnya, dan berhasil memakai semua tenaga motor Ducati dengan maksimal, artinya, saya mampu melakukan akselerasi paling baik," tutur Lorenzo, dikutip dari Crash.
"Namun, saya mendapatkan masalah yang sama berulang kali."
"Lalu, semuanya terlihat gelap. Semua pikiran saya negatif. Saya tidak melihat ada cahaya di ujung terowongan," kata dia lagi.
Situasi Jorge Lorenzo baru berubah ke arah berlawanan saat dia berada di Barcelona, Spanyol, untuk menjalani tes tengah musim.
Saat itulah, Lorenzo menerima telepon dari Manajer Tim Honda, Alberto Puig.
"Di antara Le Mans dan Mugello ada tes di Montmelo. Saya menginap di hotel di Barcelona untuk berlatih sebelum tes, dan saat saya sedang bersepeda, saya menerima telepon yang tak diduga-duga dari Alberto Puig," tutur Lorenzo.
"Dia mengatakan ke saya bahwa dia tidak mau saya terlalu bersemangat, tetapi bergabung dengan tim Honda untuk tahun 2019 adalah sebuah kemungkinan."
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar