"Dia masih harus membicarakan gagasan itu ke tim Jepang, tetapi dia mengatakan bahwa opsinya menarik dan hambatan yang paling penting, bahwa Marquez bisa saja menolak kehadiran saya di sana, tetapi dia mengatakan bahwa dia sudah berbicara dengan Marc dan dia tidak masalah jika saya bergabung dengan tim," kata Lorenzo menjelaskan.
"Hal ini membuat saya semakin ceria, tetapi di atas itu semua, Alberto Puig meminta saya untuk merahasiakan pembicaraan tersebut."
"Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memberi tahu pelatih saya, Ivan Lopez, tidak ada lagi yang lain. Bahkan manajer saya, yang saat itu sedang fokus ke pembicaraan dengan Petronas Yamaha SRT," ucap Lorenzo.
Baca Juga: Fabio Quartararo Dipuji Jorge Lorenzo Usai Atasi Kelemahan Yamaha
Segala sesuatu kian berjalan bagus bagi Jorge Lorenzo saat dia melakoni tes dan berkesempatan mencoba versi pertama motor Ducati dengan modifikasi tanki bensin.
Tampil penuh percaya diri dan dalam suasana positif, Lorenzo pun menyelesaikan sesi tes tersebut di urutan kedua.
Sementara itu, Alberto Puig sudah siap menyodorkan kontrak kepada Lorenzo.
"Pada sore hari, saya menerima telepon yang tak diduga-duga lagi dan setuju untuk bertemu dengan Alberto Puig dan dia menyodori saya penawaran pertama," kata Lorenzo.
"Saya punya beberapa hari untuk menerimanya dan itu merupakan kejutan menyenangkan karena dengan adanya situasi yang buruk, saya sebetulnya menantikan penawaran yang lebih rendah."
"Penawarannya memang lebih rendah dibanding yang saya dapat di Yamaha dan Ducati, tetapi saya bahkan menduga akan lebih rendah lagi."
"Saat itu, saya harus mengatakan kepada Albert (manajer saya) tentang penawaran tersebut, dan beberapa hari setelah tes, kami meneken kontrak di rumah Alberto Puig, dan saya resmi menjadi pembalap Honda untuk dua musim ke depan," tutur dia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar