Ekspektasi publik kepada juara SEA Games 2019 itu makin meninggi setelah berhasil memenangi turnamen akbar All England pada 2020.
Spesialis turnamen Eropa, demikian Praveen/Melati dijuluki karena menjadi juara dalam tiga turnamen terakhir mereka di Benua Biru saat itu.
Sayangnya, prestasi Praveen/Melati menurun setelah jeda panjang akibat pandemi Covid-19.
Sembilan bulan terpaksa menepi dari lapangan, Praveen/Melati seolah kehilangan sentuhan terbaik mereka.
Baca Juga: Pelatih Belum Pastikan Praveen/Melati Tercoret dari Pelatnas PBSI
Praveen/Melati sebenarnya sempat menjanjikan ketika langsung lolos ke final pada turnamen pertama mereka setelah absen lama.
Namun, pencapaian Praveen/Melati justru mengalami penurunan.
Posisi runner-up kejuaraan menjadi prestasi tertinggi mereka pada 2021.
Dari 10 turnamen individu yang diikuti, Praveen/Melati dua kali mencapai final, sekali ke semifinal, dua kali ke perempat final, dan sisanya terhenti di fase grup atau sebelum babak kedua.
Baca Juga: Rumor Degradasi Praveen/Melati Tambah Daftar Kegaduhan di PBSI
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, BWFBadminton.com |
Komentar