Praveen/Melati juga turut menjadi kambing hitam atas kegagalah Indonesia di Piala Sudirman 2021 karena kalah pada laga penentuan kontra Malaysia.
Catatan buruk Praveen/Melati lainnya pada 2021 adalah kesulitan mereka untuk mengalahkan pasangan top 5 lainnya.
Pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, menjadi mimpi terburuk Praveen/Melati.
Praveen/Melati selalu kalah dari kampiun Kejuaraan Dunia 2021 tersebut dalam kelima pertemuan mereka pada 2021.
Baca Juga: Ratusan Atlet Siap Bertarung di Seleknas PBSI 2022
Puavaranukroh/Taerattanachai pula yang menjadi alasan kegagalan Praveen/Melati merengkuh gelar juara.
Sebab, dua pertemuan Praveen/Melati dengan penguasa baru ganda campuran itu terjadi di final Thailand Open dan Hylo Open.
Noda lain dalam rekam jejak Praveen/Melati pada 2021 adalah kritik soal buruknya komunikasi mereka di lapangan.
Praveen/Melati sempat berada dalam tekanan karena tidak menunjukkan kerja sama baik saat disingkirkan pasangan non-unggulan pada babak pertama Indonesia Masters 2021.
Baca Juga: Malaysia Berpacu dengan Waktu Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Beregu Asia 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, BWFBadminton.com |
Komentar