Ia hanya mencetak 24 gol dari 72 penampilan di semua ajang sepanjang berseragam Chelsea.
Posisi yang tergeser oleh Olivier Giroud membuat Morata tersisih hingga akhirnya dipinjamkan ke Atletico Madrid pada 2019 sebelum dipermanenkan Atletico pada tahun 2020.
Alvaro Morata pun menjadi satu lagi pembelian mubazir Chelsea yang harus merogoh kocek hingga 60 juta pounds atau sekitar Rp 1,09 triliun untuk diberikan kepada Real Madrid.
Setelah Alvaro Morata, satu lagi alumni Real Madrid yang diharapkan menjadi ujung tombak Chelsea dan gagal melakukannya adalah Gonzalo Higuain.
Gonzalo Higuain datang ke Chelsea dengan status pemain pinjaman dari Juventus pada 2019.
Pemain asal Argentina itu hanya bertahan enam bulan dan mencetak lima gol di semua ajang sebelum kembali ke Juventus, lalu pindah ke Inter Miami.
Satu pemain lagi yang mengenakan nomor sembilan adalah Tammy Abraham.
Striker berusia 24 tahun itu merupakan lulusan akademi Chelsea.
Catatan Tammy Abraham tidak terlalu buruk. Ia membukukan 30 gol dari 82 penampilan di lintas kompetisi.
Apesnya, Abraham tidak masuk ke rencana pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, yang datang membesut The Blues pada awal 2021.
Abraham pun pindah ke AS Roma pada musim panas 2021 seiring kedatangan Romelu Lukaku.
Serangkaian catatan tersebut menunjukkan bahwa pemain-pemain yang memilih nomor 9 di Chelsea bukan pemain kemarin sore.
Mereka adalah orang-orang yang sudah terbukti reputasinya di klub lama, tetapi lalu gagal bersinar bersama Chelsea.
Baca Juga: Bukan Harry Maguire, Suporter Inggris Harusnya Salahkan Blunder Pemain Incaran Chelsea Ini
Buat yang percaya takhayul, pengalaman Romelu Lukaku adalah bukti baru bahwa nomor punggung 9 di Chelsea seperti dikutuk.
Adapun untuk yang memilih bersikap rasional, serangkaian nomor 9 yang gagal bisa menjadi bukti bahwa Chelsea kerap gagap saat merekrut pemain di lini depan.
Bagaimana, BolaSporter?
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Whoscored.com, Transfermarkt.co.uk |
Komentar