"Kami sudah membuatkan appoitment untuk masseur yang menangani cedera Rifda selama tampil di Doha. Itu dibuat sebelum Rifda berangkat," tutur Ita.
"Bahkan kami juga mengurus Rifda terapi selama di Jakarta. Mungkin ada miscommunication karena pihak kami tiba di Doha sehari setelah Rifda, sehingga setelah latihan dia merasa tidak nyaman atas cederanya hingga curhat di media sosial."
"Kami menyayangkan sikap Rifda yang langsung berbicara di media sosial karena komunikasi kami sebenarnya lancar, dan tidak ada keluh kesah Rifda ke kami bahwa ia merasakan sakit atau sesuatu ketika di Doha."
"Sebagai Ketua PB Persani, saya meminta maaf atas sikap atlet saya," tambahnya.
Ita mengatakan seluruh pihak, baik Persani DKI Jakarta, PB Persani, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), serta pemerintah sangat concern terhadap misi senam, yakni meloloskan pesenam Indonesia untuk pertama kali ke Olimpiade.
Menurutnya, Rifda menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan dapat mewujudkan target tersebut.
"Pemerintah concern terhadap olahraga. Terutama Pak Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian khusus terhadap sektor olahraga kita, dapat dilihat dari kebijakan hingga peningkatan apresiasi terhadap atlet peraih medali. Itu semua dilakukan di era Pak Joko Widodo," kata Ita.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga baru saja memberikan apresiasi atas prestasi atlet-atlet peraih medali di SEA Games.
Baca Juga: Kemenpora Tanggapi Kasus Pemulangan Atlet Senam karena Isu Keperawanan
Rifda juga kebagian bonus yang dikucurkan pemerintah dengan mendapatkan Rp 1,15 miliar atas capaiannya meraih 2 keping emas di nomor all around dan floor exercise serta 1 perunggu di nomor vault table.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PB PERSANI |
Komentar