Sadio Mane percaya bahwa menjadi pesepak bola adalah satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kesuksesan.
Namun, dirinya sempat mendapatkan penolakan dari keluarga yang bukan pencinta sepak bola.
Keluarga Mane menginginkannya untuk lebih fokus terhadap agama. Pasalnya, ayah Mane merupakan seorang imam masjid di daerah tersebut.
Ayah Sadio Mane meninggal saat Mane berusia 11 tahun karena menderita penyakit.
Saat itu, tak ada dokter di desa Mane dan perjalanan ke rumah sakit memakan waktu yang lama sebab jaraknya jauh.
"Setelah Piala Dunia, saya dan teman-teman saya mulai mengadakan turnamen di desa kami," kata Mane.
"Saya semakin bertekad untuk menjadi yang terbaik dan memenangi setiap pertandingan.
"Semua orang mengatakan pada saya bahwa saya adalah yang terbaik di desa, tetapi keluarga saya bukan anggota sepak bola.
Baca Juga: Juru Transfer Liverpool Membelot ke Rival, Chelsea dan Man United Siap Tampung
"Ketika mereka dapat melihat bahwa di kepala dan hati saya hanya ada sepak bola, saya mulai meyakinkan mereka."
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Theguardian.com, Liverpoolecho.co.uk, Lifebogger.com, Bigissue.com |
Komentar