No clube francês, a sua passagem foi rápida, e sem muitos destaques. Pelo Metz, Mané marcou 2 gols e concedeu 1 assistência, em 23 jogos disputados. pic.twitter.com/QQC3wOdYxw
— Resenha Escrita (@resenhaescrita) June 24, 2022
Bak gayung bersambut, penampilannya tersebut memukau pemandu bakat asal Prancis yang sedang menelusuri bakat bocah-bocah miskin, tetapi bertalenta di pelosok Senegal.
Kemampuan Mane ini bisa disebut sebagai anugerah sekaligus penyelamat bagi dirinya dan keluarganya.
Dalam tim tersebut, Mane adalah pemuda termiskin, tetapi memiliki kemampuan terhebat dibandingkan dengan yang lainnya.
Akhirnya, Mane diboyong pada tahun 2011 ke Prancis untuk dimasukkan ke tim muda FC Metz.
Baca Juga: Kiper Termahal Dunia Bandingkan Gaya Melatih Thomas Tuchel dan Frank Lampard
Dari Prancis hingga ke Jerman
Karier Mane dimulai ketika usianya 19 tahun dengan FC Metz memercayainya mengisi lini serang tim utama.
Dua musim membela Metz, Mane diminati oleh klub asal Austria, RB Salzburg, yang pada saat itu mempunyai Direktur Teknik Ralf Rangnick.
Bersama Salzburg, Mane bermain selama dua musim dengan torehan 45 gol dan 32 assist dalam 87 penampilan.
???????? ???????? Sadio Mane was involved in 77 Goals in 87 Games for RB Salzburg before joining the Premier league
⚽ 45 Goals
???? 32 AssistsGermany beware! ???? pic.twitter.com/zTZb2QhbYB
— ???????????????????? (@Leila_1B) June 18, 2022
Ketajaman Mane ini membuat dirinya menjadi rebutan tim-tim di bursa transfer musim panas 2014.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Theguardian.com, Liverpoolecho.co.uk, Lifebogger.com, Bigissue.com |
Komentar