"Terutama paman saya, untuk membiarkan saya pergi dari desa ke kota setempat untuk belajar lebih banyak sebelum pergi ke kota Dakar utama, ibu kota Senegal," ujar Mane menambahkan.
Paman Mane akhirnya luluh dengan tekad yang ditunjukkan oleh Mane dan mengizinkan sang keponakan untuk pergi ke kota Dakar menimba ilmu.
Para keluarga dan tetangga Mane tak hanya memberi dukungan semata melainkan juga dengan biaya.
Mereka rela menjual hasil panen dari pertanian untuk membiayai Mane pergi ke Dakar.
Semuanya berharap Mane bisa memiliki kesempatan untuk mewujudkan cita-cita menjadi pesepak bola profesional.
Baca Juga: Bayern Muenchen Klaim Mampu Jinakkan Lewandowski, Barcelona Kecewa
Diremehkan hingga Jadi yang Terbaik dan Pergi ke Prancis
Mane datang ke sebuah klub paling terkenal di kota Dakar bernama Generasion Foot. Ia datang dengan pakaian seadanya.
Hal tersebut membuatnya diremehkan sebab dianggap tak serius. Namun, Mane membuktikan bahwa dirinya membawa kualitas individu yang mumpuni.
Selama dua musim, Mane mampu menunjukkan kemampuannya dengan mencetak 90 gol hanya dalam 131 penampilan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Theguardian.com, Liverpoolecho.co.uk, Lifebogger.com, Bigissue.com |
Komentar