Marquez dianggap terlalu nekat saat berusaha mendapatkan posisi pertama setelah sempat tercecer di posisi belakang karena melebar.
Marquez sebenarnya sudah membuat publik berdecak kagum ketika mencapai posisi ketiga tetapi upaya memperbaiki posisinya lagi malah berbuah petaka.
"Mungkin jatuhnya Marquez di Jerez juga karena kegilaan Puig," tutur Burillo.
"Sebab saat Marc berhasil bangkit dan berada di urutan ketiga, hanya ketinggalan dari Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, Alberto dengan brutal mengayunkan tangannya di dinding lintasan lurus kepada Marquez seolah-olah itu adalah balapan terakhir dalam hidupnya atau kejuaraan."
Marquez hingga kini masih berkutat dengan cedera patah tulang humerus pada lengan kanan yang disebabkan kecelakaan itu.
Juara termuda di kelas para raja itu mengambil cuti panjang hingga akhir musim demi membedah lengannya untuk keempat kalinya sejak kecelakaan nahas.
Absennya pembalap andalan membuat Honda terseok-seok.
Di klasemen konstruktor, Honda menempati posisi buncit dengan baru mengumpulkan 85 poin dalam 11 balapan pertama.
Baca Juga: Legenda MotoGP Insecure dengan Keadaan, Marc Marquez Berpotensi Frustrasi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar