Quartararo yang awalnya terlihat tanpa cela kemudian justru lebih rentan membuat kesalahan sendiri.
Dua hasil gagal finis di Belanda dan Australia semuanya disebabkan oleh blunder dari sang juara bertahan.
Bencana yang dialami El Diablo bertambah dengan dua hasil nol poin lainnya.
Di Aragon Quartararo gagal finis karena gagal menghindari Marc Marquez (Repsol Honda) yang hampir terjatuh pada lap pertama.
Adapun di Thailand Quartararo cuma finis di posisi ke-17 setelah terlibat dua insiden pada lap pertama dan kesulitan yang disebabkan rendahnya grip karena hujan.
Selain itu performa Quartararo hampir tidak menginspirasi. Satu-satunya pencapaian yang bisa dibanggakan adalah ketika menjadi runner-up MotoGP Austria.
Bagaimana dengan Bagnaia? Tren negatif sang rival tak disia-siakan Bagnaia dengan penampilan yang kuat.
Dibuka dengan empat kemenangan beruntun, Bagnaia hanya sekali gagal finis di posisi tiga besar dalam delapan balapan terakhir.
Pendulum hanya berubah arah di Jepang ketika Bagnaia terjatuh di lap terakhir karena ingin menyalip Quartararo untuk ... posisi kedelapan.
Baca Juga: Dulu Sepelekan, Fabio Quartararo Akui Andrea Dovizioso Benar soal Masalah Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar