Pada balapan terkini di Australia Bagnaia menunjukkan kematangan dengan menahan diri untuk tidak mengambil risiko terlalu besar.
"Balapan saya berubah sepenuhnya ketika saya melihat papan pit mengatakan Fabio keluar dari lomba," kata Bagnaia, dilansir dari Crash.
"Target saya adalah menang. Tetapi ketika tahu Fabio gagal finis, saya hanya mencoba berlomba dengan cerdas karena sulit untuk membuat gap hari ini."
Bagnaia tak pernah benar-benar berhasil melepaskan diri dari grup. Dia kehilangan posisi pertama pada lap terakhir setelah disusul Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Marc Marquez.
Tak melihat peluang untuk melawan balik, Bagnaia dengan legawa berkompromi untuk posisi ketiga. Enam belas poin alih-alih 25 poin.
"Saya terlalu banyak melakukan kesalahan tahun ini, jadi penting untuk bertindak dengan cerdas," sambung Bagnaia.
Meski demikian, hasil di Australia setidaknya cukup untuk membawa Bagnaia mengambil alih puncak klasemen sementara dari Quartararo.
Tadinya tertinggal 91 poin, Bagnaia membalikkan situasi menjadi unggul 14 poin dari Quartararo ketika kompetisi menyisakan dua balapan.
Menurut MotoGP.com, Bagnaia melakukan kebangkitan terbesar dalam sejarah MotoGP sejak klasifikasi poin saat ini diperkenalkan pada 1993.
QUARTARARO VS BAGNAIA DALAM 9 SERI TERAKHIR | ||||||||||
BALAPAN | Poin | |||||||||
GER | NED | GBR | AUT | RSM | ARA | JPN | THA | AUS | ||
Quartararo | 1 | TF | 8 | 2 | 5 | TF | 8 | 17 | TF | |
25 | 0 | 8 | 20 | 11 | 0 | 8 | 0 | 0 | 72 | |
Bagnaia | TF | 1 | 1 | 1 | 1 | 2 | TF | 3 | 3 | |
0 | 25 | 25 | 25 | 25 | 20 | 0 | 16 | 16 | 152 | |
Gap Poin | +91 | +66 | +49 | +44 | +30 | +10 | +18 | +2 | -14 | -80 |
*) TF = Tidak Finis | ||||||||||
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar