Bagnaia mengungguli rekor sebelumnya yaitu 48 poin yang sukses dipangkas Joan Mir dari Quartararo saat menjuarai MotoGP musim 2020.
Tentunya tugas Bagnaia dalam misinya menjadi juara MotoGP belum selesai.
Takhta juara MotoGP masih akan diitentukan dalam dua balapan berikutnya yaitu GP Malaysia pada 23 Oktober dan GP Valencia pada 6 November.
Aroma kemustahilan pun sebenarnya masih membayangi Bagnaia.
Sebelumnya tidak pernah ada pembalap yang menjadi juara dunia kelas para raja MotoGP/GP500 setelah gagal finis lima kali seperti Bagnaia tahun ini.
Untungnya koleksi nol poin yang tidak jauh lebih baik dari Quartararo turut membuka pintu bagi Bagnaia untuk melawan takdir.
Bagnaia bisa mengunci gelar juara di Sepang, lokasi di mana dia memastikan kesuksesan sebagai juara dunia Moto2 pada 2018.
Finis di posisi kelima menjadi syarat minimal Bagnaia untuk merengkuh gelar kendati dia masih harus menggantungkan diri terhadap hasil rival-rivalnya.
Adapun Quartararo cuma perlu finis dua posisi di belakang Bagnaia untuk menjaga peluangnya tetap terjaga hingga balapan terakhir.
SYARAT BAGNAIA KUNCI GELAR PADA GP MALAYSIA | ||
Posisi Bagnaia | Posisi Maksimal Lawan | |
F. Quartararo | A. Espargaro | |
1 | 4 | |
2 | 7 | 3 |
3 | 11 | 4 |
4 | 14 | 5 |
5 | 16 | 4 |
Baca Juga: Siapa Bilang Marco Bezzecchi Lindungi Francesco Bagnaia pada MotoGP Australia 2022?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar