BOLASPORT.COM - Keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan mencabut pernyataan ketersediaan melakukan autopsi yang dilakukan Polri. Kapolda Jawa Timur membantah kabar tersebut.
Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Menurut laporan, ada 133 orang yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Masih ada ratusan korban lainnya juga yang masih dalam proses perawatan.
Tentu proses autopsi kepada korban jadi salah satu prosedur yang diterapkan untuk membantu proses penegakan hukum.
Namun dilaporkan ada intimidasi awalnya diungkapkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan mengatakan, keluarga korban tersebut sebelumnya bersedia melakukan autopsi terhadap jenazah kedua putrinya yang meninggal akibat Tragedi Kanjuruhan.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, keluarga korban dilaporkan mendapatkan kunjungan dari pihak kepolisian secara terus-menerus.
"Akhirnya, keluarga korban merasa terintimidasi," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (19/10/2022).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Suryamalan.tribunnews.com |
Komentar