Tahun berikutnya Rossi pindah ke Yamaha yang sedang puasa gelar selama satu dekade lebih dan "menampar" wajah Honda dengan mempertahankan gelarnya sendiri.
Pembuktian Rossi lebih impresif lagi karena terjadi ketika Honda sejatinya masih menjadi motor terbaik pada MotoGP 2004.
Enam pembalap teratas di klasemen akhir yang namanya bukan Valentino Rossi adalah pembalap Honda.
Selain itu saat Rossi tidak menang, selalu pembalap Honda yang finis pertama.
Sejak saat itu muncul hubungan cinta sekaligus benci antara juara dunia sembilan kali tersebut dan Honda.
Sampai Rossi pensiun pada tahun lalu, Honda masih menahan motor NSR500 yang dijanjikan kepada Rossi saat menjadi juara dunia pada 2001.
Di sisi lain Rossi masih melihat bahwa Honda merupakan motor yang paling ingin dikendarainya jika hanya ada satu kesempatan untuk berlomba.
"Ya ... em ... saya mau, mungkin, Phillip Island tahun 2003 dengan motor Honda bermesin lima silinder," kata Rossi dalam wawancara dengan MotoGP.com.
"Saya memenangi balapan setelah bendera kuning, dan terkena penalti 10 detik. Soal motor dan hal-hal mekanis, itu adalah salah satu yang paling spesial."
"Karena itu adalah momen yang hebat dan hari yang spesial."
Baca Juga: Dulu Sepelekan, Fabio Quartararo Akui Andrea Dovizioso Benar soal Masalah Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar