Melihat hasil akhir, pemain berusia 23 tahun ini hanya berjarak empat poin dari catatan langka Susy Susanti yang belum bisa disamai.
Susy Susanti masih menjadi pemain tunggal putri Indonesia terakhir yang bisa melewati babak penyisihan grup dari turnamen penutup musim kompetisi.
Setelah menjadi juara World Grand Prix Finals untuk terakhir kalinya pada 1996, Susy kembali lolos dari fase grup sebelum takluk di final pada edisi berikutnya.
Sejak saat itu, belum ada lagi pemain tunggal putri Tanah Air yang bisa mengulanginya.
Bukan berarti tak ada hikmah yang bisa diambil, penampilan Gregoria setidaknya menegaskan asa akan kembalinya taji tunggal putri Indonesia dari tidur panjang.
Gregoria mengalami tren kebangkitan sejak menemukan kembali kepercayaan diri dan motivasi pada pertengahan tahun ini.
Dari tak pernah melangkah lebih jauh dari babak kedua selama dua tahun, Gregoria meningkat hingga puncaknya lolos ke BWF World Tour Finals 2022.
Yamaguchi merupakan salah satu pemain kuat yang berhasil dikalahkan Gregoria dan tak cuma sekali tetapi dua kali saat Malaysia Open serta Malaysia Masters.
Dari pencapaiannya pada BWF World Tour Finals 2022, Gregoria masih bisa pulang dengan kepala tegak.
Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2022 - Kalah, Fajar/Rian Tetap Susul Ahsan/Hendra ke Semifinal
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com, PBSI.id |
Komentar