Baju pemain pun tidak berteknologi dry fit seperti sekarang dan jika mereka berkeringat, kostum akan beberapa kali terasa lebih berat di badan, rasanya seperti menggendong teman saat berlari.
Bayangkan kesulitan pesepak bola jika harus melakukan sprint atau menyambut bola udara dengan kondisi seperti itu.
Baca Juga: Piala Dunia 2026 Diikuti 48 Negara, Seperti Berkah dari Surga bagi Tim Afrika
Hal lain yang mendukung alasan Pele bahwa sepak bola zaman dulu lebih sulit ialah regulasi yang memungkinkan para pemain lawan berbuat kasar dengan segala cara guna menghentikannya.
Pele mulai bermain pada 1956 dan FIFA tidak menerapkan aturan pemberian kartu hingga Mei 1970 sehingga kecenderungan seorang pemain lincah seperti dia dilanggar kasar lawan sangat tinggi.
Kabarnya, taktik utama tim yang menghadapi Santos (klubnya Pele) atau timnas Brasil adalah mengincar sang pemain nomor 10 dengan atau tanpa bola.
Bayangkan apa yang dilakukan Pele di lapangan selama 15 tahun melawan pemain musuh tanpa kartu kuning dan kartu merah bagi yang melanggarnya.
Oleh karena itu, lantaran setiap zaman memiliki tantangannya masing-masing, ucapan Carlo Ancelotti mengenai debat soal GOAT barangkali lebih bisa diterima.
"Apakah Messi yang terbaik sepanjang masa? Saya tidak tahu karena selalu ada pemain yang kuat di setiap generasi," ujar pelatih Real Madrid.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS.com, FIFA.com |
Komentar