Kalimat Bastianini sontak menimbulkan percikan antara dirinya dan Bagnaia.
Alhasil, ketika Bastianini resmi bergabung dengan Ducati, pertanyaan yang paling sering timbul adalah tentang potensi terciptanya atmosfer panas di dalam tim.
Dua pembalap juara dunia ini segera dibandingkan dengan sejarah perseteruan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo di Yamaha.
Selain itu, fakta bahwa keduanya sama-sama pembalap Italia memunculkan kembali nostalgia dualisme Rossi dengan Max Biaggi.
Bastianini dan Bagnaia tak cuma berbeda soal gaya balap tetapi juga kepribadian. Bagnaia kalem sementara Bastianini lebih rileks.
Selain itu Bastianini dan Bagnaia mewakili dua godfather berbeda di MotoGP.
Bagnaia tumbuh di akademi bentukan Rossi sedangkan Bastianini memilih legenda balap lainnya, Fausto Gresini, sebelum kini dinaungi manajer kawakan, Carlo Pernat.
Intinya, ada banyak alasan untuk menantikan persaingan yang panas di dalam garasi tim Ducati musim ini.
Akan tetapi, baik Bagnaia dan Bastianini segera meredam isu-isu tidak sedap di antara mereka. Bagi mereka, persaingan cukup di dalam lintasan saja.
Baca Juga: Jangan Remehkan KTM pada MotoGP 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar